EMail Us! Hello Guest! Not Registered or logged in?  Log in or   Register
  • Black Brothers
  • Identity of Black Brothers
  • Black Brothers at FB
  • Ciscogs BlackBros
  • Links
    • Melanesia BIZ
      • BLCafe
      • PAPUAmart.com
      • Melanesia.Store
    • News Links
      • TabloidJubi.com

Black Brothers

The Legendary Music Band of Melanesia

  • Organisation
  • BLCafe
    • PAPUAmart.com
    • Melanesia News
    • Melanesia.Store
    • GoMelanesia.com
  • Sunday December 8th, 2019

Andy Ayamiseba: Black Brothers Bukan Kelompok Musisi Biasa

blcafe March 12, 2014   Views: 151

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Jayapura, 11/3 (Jubi)- Andy Ayamiseba, manajer Grup Band Black Brothers,  mengatakan Black Brothers bukan sekadar kelompok musisi biasa. Mereka memiliki visi dan misi utama untuk mengangkat martabat bangsanya yang selalu dibilang masih terbelakang.

“Misi dan visi yang kedua untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahterah serta yang ketiga dan maha penting adalah untuk membebaskan bangsanya dari segala bentuk penindasan oleh kaum penjajah,”katanya,melalui akun Facebooknya, belum lama ini.

Menurut Ayamiseba, misi itu bisa dibuktikan dengan karya-karya mereka  melalui syair lagu-lagu nya dan keputusan-keputusan yang diambil untuk meninggalkan ketenaran mereka di tanah airnya Indonesia. Bahkan, kemudian meninggalkan kontrak musik di EMI Holland dan akhirnya hijrah ke Vanuatu untuk menjalankan lobi OPM di kawasan Pasifik Selatan, termasuk PNG.

Para personel BB pun diseleksi berdasarkan potensi-potensi mereka secara individu agar produksi bisa mencapai hasil yang semaksimal mungkin. Jocky Phu, dijuluki si pena emas karena dia adalah penyair besar yang berwatak cinta damai dan keadilan. Kemudian, Hengky (alm) yang memiliki suara emas yang khas Black Brother dan sulit diganti oleh suara lain.

Sijari emas August Rumaropen (alm) dijuluki George Bensonnya Papua dengan watak halus dan rendah hati. Ada juga Benny pada bass dan Stevie si penabuh drum. Keduanya adalah tulang punggung rythm section-nya. Akhirnya David(Dullah) dan Amry yang menciptakan dandanan rythem musik BB. Paduan musik dan vokal mereka yang harmonis sesuai dengan melodi dan syair lagu-lagunya telah menembus nusantara dan Pasifik Selatan. Hal ini  membuat grup musik Black Brother melegenda di Pasifik Selatan, Indonesia,  dan Eropah dengan lagu Jalikoe.

“Saya selaku pendiri dan manajer sekaligus produser eksekutif supergroup ini sulit untuk mendapatkan musisi-musisi alam yang diberkati dengan talenta oleh Tuhan Yang Maha Kuasa seperti mereka. Saya sangat berterima kasih dan bangga karena diberkati dengan kesempatan untuk bekerja dengan group legendaris ini,”tulis Ayamiseba.

Lebih lanjut jelas Ayamiseba Black Brothers adalah suatu persembahan yang berpaduan antarwatak kepribadian talenta, seni, komitmen, dan inspirasi. “Semoga apa yang telah dirintis oleh musisi-musisi alam ini dapat dilanjutkan oleh generasi penerus demi suksesnya misi dan visi mereka,”harap pejuang Papua Merdeka di Vanuatu, Mr Andy Ayamiseba.

Grup Black Brother pertama kali tampil di Jayapura memakai nama Iriantos Primitive, menjelang persiapan show ke Papua New Guinea. Saat itu musisi dan artis-artis Papua bergabung dan berlatih serius guna tampil prima merayakan kemerdekaan Papua New Guinea(PNG)dirumah pribadi menejer Black Borthers Andy Ayamiseba. Sayangnya upaya mengembangkan misi kesenian Papua dan show musik ke negara tetangga PNG tak mendapat restu dari pemerintah pusat di Jakarta.

“Black Brothers pada awalnya bernama Iriantos Primitive. Saya bentuk grup ini untuk tur keliling ke PNG dengan grup tarian yang kemudian izinnya ditolak oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Pusat,”katanya kepada tabloidjubi.com via Facebook.com belum lama ini.

Manajer Black Brothers ini mengaku pada usia yang ke 27 tahun, tepatnya pada 1974 sudah memimpin Group Band Black Brothers. “Setahun setelah izin ke PNG ditolak, saya membuat rencana baru untuk memenuhi visi dan misi tersebut lewat Jakarta. Demikianlah sejarah rekaman Black Brothers dimulai,”tulis Andy Ayamiseba.

Putra seorang mantan pejabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR GR) Provinsi Irian Barat, mendiang Dirk Ayamiseba ini tampil sebagai pebisnis dan musisi di era 1960-1970 an. Andy Ayamiseba sudah bergabung dengan Group Band Varunas salah satu group band milik Angkatan Laut yang cukup terkenal saat itu.

Tim musisi kesenian Irian Jaya yang tergabung dalam Iriantos Primitive mempunyai anggota-anggota awalnya terdiri dari alm Mimi Fatahan mahir bermain musik Hawaian, Ricky Chaay vokalis, Corry Rumbino vocalis dan Musa Fakdawer vocalis. “Latihan musik dan tarian mengambil tempat latihan di garasi rumah milik Andy Ayamiseba di Angkasa Indah, Kota Jayapura,”kata Andy Ayamiseba.

“Varunas Band adalah band milik Angkatan Laut Daerah X dan saya sendiri adalah salah satu anggota dari Band Varunas sebagai slide gitarist,Danny Kadmaer (lead gitrais/vocalis);Herman(basist); Ringgo Kadmaer (drummer);Mulyadi (Keyboard/gitaris); brass section adalah anggota-anggota TNI A. Sedangkan penyanyi penyanyi adalah Bass Lanoh; Ricky Chaay; Marcel Siante alias Honda;dan Dolf Raharusun,”kata Andy Ayamiseba.

Group Band Varunas selalu berlatih di kediaman Panglima Daeral X, Commodore Indra Kusnaedi di Nirwana, Angkasa Kota Jayapura.Saat itu ada musisi Nani kadmaer, saudara tertua dari Ringgo, Nani tidak pernah menjadi anggota Grup Band Varunas.

“Sebelumnya Kadmaer bersaudara bergabung dalam Group Band Aneka Ria yang dikenal sebagai Koes Bersudaranya Papua. Dengan vocal harmonis yang luar biasa dari Danny dan Nany,”kenang Andy Ayamiseba saat bermain band di Kota Jayapura.

Bermodal sebagai musisi dan pengusaha yang memiliki usaha di bawah perusahaan bernama PT Bintuni Baru (BB). Manajer Black Brothers ini mulai menancapkan tajinya dalam musik dan lagu di blantika musik Indonesia. Rencana show ke Papua New Guinea bersama Iriantos Primitive tak mendapat ijin membuatnya melanjutkan misi musik ke Jakarta.

Pada 1976 pertama kali Black Brothers tampil di Senayan, sepanggung dengan SAS Group Rock Arthur Kaunang eks personel AKA Group. Show ini mampu membuat seisi stadion histeris dan group musik asal Papua ini berhasil menaklukan Jakarta. “Saat Hengky MS membawakan lagu Soldier of Fortune dari Deep Purple. Kontan seluruh penonton di Senayan histeris dan kagum kalau ada grop musik dari timur Papua,”kata Musa Fakdawer, salah satu musisi Papua yang juga tergabung dalam Iriantos Primitive.(Jubi/dominggus a mampioper)

Press Statements (5)  Andy Ayamiseba (9), Corry Rumbino, Dolf Raharusun, Mimi Fatahan, Musa Fakdawer, Papua New Guinea (7), Ricky Chaay vokalis, Vision of Black Brothers (3)¶  post | , and modified on September 14th, 2017. Length: [903] words.

Andy Ayamiseba: He is the Only One Who will set you FREE

blcafe September 14, 2017   Views: 112

Andy Ayamiseba, Senior OPM, Manager of Black Brothers

 Andy Ayamiseba, Senior OPM, Manager of Black Brothers

 

When the Israelites left Egypt for Canaan, they were facing with lot of challenges, including starvation, deseases, and so on. Moses as the chosen leader meditated on the mountain and came down with the 10 commandments and taught his people to have faith in God. His people finally entered Canaan based on that faith.

 

So, it is also very important for us to learn from the Israelites that as Leaders of our nation, we have to guide them through hardship and have faith in what God wanted us to believe in fighting for our VERY RIGHT, that one day we will enter our Canaan.

 

Nothing is impossible if you have faith in God, because He is the Only One Who will set you FREE — with Gloria Ayamiseba, Diana Tan, Monique Taty and 34 others.

Uncategorized (8)  Andy Ayamiseba (9), motivational words¶  post | , and modified on July 30th, 2019. Length: [335] words.

Andy Ayamiseba: To my beloved children and grandchildren

blcafe May 03, 2017   Views: 145

Senior OPM Andy Ayamiseba

Senior OPM Andy Ayamiseba

To my beloved children and grandchildren

I don't have any wealth to pass it on when my time finally arrived as I am a FREEDOM FIGHTER living in exile during my entire presence on this planet, to free our beloved people and country WEST PAPUA.

However, I do hope that the LEGACY of my involvement in the struggle will be your precious asset to walk with your heads up if one day Our Master has decided that a new nation of West Papua is born.

Go back home to West Papua and contribute all your ex parties to develop our country and communities rather than living and begging for pithiness like 2nd class citizens in other people's land.

This is my only will to pass on to all of you before it is too late to tell you. With all my love!!!

---------
Oridek Ap Oom Andy, I am sure that you have showed them the way, don't worry they will find their own way to contribute. Kores!
***
Frank A Makanuey Kk Andy Hormat
I am sadden to hear you say this, you speak as though you know you don't have much time, and you speak as though you are preparing to leave our shores to a grander destiny beyond our shore.

Please do not think like that...

Truly indeed I am sadden.

I sense the determination, the conviction, the dream, but I do not detect the strength and energy.

Truly I am saddened.

I pray that you retire from all this, and I pray you dedicate your time to family and grand children.

If come to Port Moresby, we would sit and sing with you or for you

Personal Stories (5)  Andy Ayamiseba (9), commitment in struggle¶  post |  Length: [311] words.

August Rumwaropen Daughters: The Black Sistaz

blcafe December 08, 2017   Views: 189

Lea Rumwaropen, Petra Rumwaropen and Rosalie Rumwaropen

Lea Rumwaropen, Petra Rumwaropen and Rosalie Rumwaropen

Former Manager of the once famed Black Brothers Band of West Papua, Andy Ayamiseba, called me to go for an interview yesterday. I was excited because I was looking forward to hearing the conclusion of the ULMWP Summit at Owen Hall.

On my arrival I shook hands with him and he gave a mischievous smile and whispered, “Tambu (Tawi), I didn’t want to tell you over the phone but I really wanted you to interview The Black Sistaz”.

“Who?”, I asked confused, I had just finished a political interview.

“The Black Sistaz, the artists who are here for the Fes’Napuan to keep the legacy of the Black Brothers going.

“You know, they are the daughters of late prominent member of our Band, August Rumwaropen,” he explained.

I went, “Oh” and my memory suddenly raced back to those days when they were days.

I could see the athletic-looking young man in his bell-bottom hip hugging blue jeans, complete with Jim Kelly like hairdo and all. He walked and looked like he was a no nonsense guy. Of course that was history.

Indeed Lea Rumwaropen, Petra Rumwaropen and Rosalie Rumwaropen belong to this generation of artists. They could just as easily be mistaken for Black Americans.

In actual fact, The Black Sistaz cannot be compared with any band because they live in Melbourne Australia while their heart and soul is longing for freedom, to hover freely over the mountains of West Papua, longing for that day to take part in the decision making of the destiny of their beloved country.

So here they are to perform in Fes’napuan; to keep the legacy, the spirit of the Black Brothers through their music going. “This is our third Fes’napuan and we feel at home. This is our second home away from home”. Lea says.

“Our sister Petra was born here and we went to school at Vila North so coming back here is special to us because our father had a very special place in his heart for the people of Vanuatu especially in Vila and we want to keep his spirit alive.”

They have two brothers and their last born brother was five when their father passed away.

Asked about the songs they sing, Lea says, “Well we do our own songs but we also want to revive the Black Brothers music; to kind of modernize it and make it a little bit more upbeat”.

While they are female artists they believe their music is powerful to empower their Melanesian girls and generation to feel the heat of the fire that is burning deep within for freedom.

Source: http://dailypost.vu/

Personal Stories (5)  August Rumwaropen, Lea Rumwaropen, Petra Rumwaropen, Rosalie Rumwaropen¶  post |  Length: [505] words.

Black Brothers Band excited to perform again in PNG

blcafe September 15, 2016   Views: 94

LoopPNG - BY: Quintina Naime, 08:56, September 15, 2016

image

West Papua legendary group the Black Brothers Band is excited to return to Port Moresby, Papua New Guinea to perform live after almost four decades.

The band last performed in PNG back in 1978 and are back to perform on Independence Day at the Sir John Guise Stadium to commemorate PNG’s 41st Anniversary.

The original band was founded by manager Andy Ayamiseba, with members including Hengky Sumanti Miratoneng (vocals, guitar), Benny Bettay (bass), August Rumwaropen (lead guitar, vocals), Stevy Mambor (vocals, drums), Willem Ayamiseba (percussion) and Amri Kahar (trumpet).

Black Brothers are known for hit songs back in the 1980s including Apuse, Permata Hatiku, Hari Kiamat, Terjalin Kembali, kerongcong kenangan, Anita and Wan Pela Meri.

Ayamiseba said they’re looking forward to play the old tunes for the mums and dads which should bring back all the memories.

“We will also play some new songs for the younger generation.

“We have a combination of repertoire that will satisfy all age groups so everyone can enjoy the show,” Ayamiseba said.

Benny Bettay thanked Parkop for bringing the group back to PNG after 38 years.

The current group here in PNG consists of a 16 members including three original members and female group Black Sisters.

Two of the original members August and Sumanti have died while Stevy Mambor couldn’t make the tour due to health reasons.

The Black Sisters Petronela, Rosalie and Lea Rumwaropen are daughters of late August Rumwaropen and they’ll be performing alongside their uncles.

Tickets for the concert are selling for K5 outer stands and K30 grandstand available at CHM Vision City and Tabari Place. Gates open at 4.30pm and the show starts at 6.30pm.

A 20 member official delegation from West Papua has also been invited to witness the celebrations.

Concerts (6)  Independence Anniversary (6), Legendary band from West Papua (5), Melanesian Pop Legend (5), PNG Independence Day (4)¶  post | , and modified on March 16th, 2017. Length: [385] words.

Black Brothers band to spice Pom’s Independence celebrations

blcafe August 09, 2016   Views: 50

image

PNGLoop - Papua New Guinea's 41st Independence celebration in Port Moresby will be spiced up with a music performance by the Black Brothers band of West Papua Province of Indonesia.

The band's name will sound all too familiar to the ears of middle aged Papua New Guineans.

The West Papua band had a following in the 70s in Papua New Guinea.

National Capital District Governor Powes Parkop, in making the announcement of the band's visit, said the Black Brothers will be supported by their children, Black Sisters and CHM band.

Black Brothers made a tour to the country in the late 1970s.

The performance will be held at Sir John Guise Stadium on September 16.

Tickets will be going for K30 grandstand and K5 outer stand.

Meanwhile, commemoration of the country’s independence will be celebrated for three days in the nation’s capital, starting from 15th September.

Governor Parkop says there will be street festivals, traditional dancing and contemporary dances also in different parts of the city.

Concerts (6)  Black Sisters, CHM band, Independence Anniversary (6), Papua New Guinea (7), PNG NCD Governor (3), Powes Parkop (3)¶  post | , and modified on March 16th, 2017. Length: [236] words.

Black Brothers Hapus Stigma Papua Orang Terbelakang

blcafe March 19, 2017   Views: 50

Black Brothers saat tampl dai GOR Mandala, Jayapura, 8 Maret 2017 (Foto: Ist)

Black Brothers saat tampl dai GOR Mandala, Jayapura, 8 Maret 2017 (Foto: Ist)

JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM - Black Brothers Group bukan sekadar kelompok musisi biasa. Mereka memiliki visi dan misi utama untuk mengangkat martabat bangsa Papua yang selalu dibilang masih terbelakang.

Hal itu dikatakan pendiri sekaligus manajer Black Brothers, Andy Ayamiseba.

Menurut dia, kehadiran grup legendaris Tanah Papua itu adalah untuk mengangkat harkat dan martabat Orang Asli Papua (OAP) lewat seni budaya dan musik.

“Ini saya mau klarifikasi bahwa Black Brothers mempunyai misi dan visi, yakni mengangkat martabat OAP lewat seni budaya musik dan mendukung perjuangan bangsa Papua,” tulis Andy Ayamiseba melalui akun Facebooknya (12/3/2017).

Andy mengatakan,  nama Black Brothers hanya bisa dipakai oleh pendiri demi menjalankan misi dan visi itu. Penggunaan nama Black Brothers oleh orang lain untuk misi dan visi yang berbeda dan bertentangan, adalah penggunaan gelap.

“Artis bisa saja direkrut atau diganti oleh pendiri sesuai kebutuhan atau bila dianggap bertentangan dengan visi dan misi Black Brothers,” ujarnya.

Menurutnya, Black Brothers berfungsi hanya untuk menghibur para penggemar demi menjalankan misi dan visinya.

“Kiranya klarifikasi ini dapat meluruskan nama Black Brothers yang telah dibengkokan oleh beberapa individu demi kepentingan pribadinya,” jelas Andy Ayamiseba.

Grup musik legendaris dari Tanah Papua ini pada awalnya diisi oleh Isack Mimi Fatahan, Ricky Haay, Corry Rumbino, Musa Fakdawer dan Ringgo Kadmaer. Sementara sejumlah personel berbakat lainnya adalah Benny Betay (bass), Jochie Phiu (keyboard), Amry Tess (trompet), Stevie MR (drums), Hengky Merantoni (lead guitar), Sandhy Betay (vokal), Marthy Messet (lead vocal), Agus Rumaropen (vokal) dan David (saxophone).

Awalnya grup ini bernama Iriantos dan setelah hijrah ke Jakarta tahun 1976 namanya diubah menjadi Black Brothers.

Mereka sempat tenar hingga ke Belanda dan Vanuatu. Tahun 1978, dibawah bimbingan sang manajer, grup ini melakukan show di kota asalnya di Jayapura. Usai melakukan show di Kota Jayapura, mereka show ke negara tetangga Papua Nugini.

Sekitar tahun 1980 mereka meminta suaka politik di Belanda.

Tahun 2015 dan 2016 grup ini kembali tampil di Jayapura atas undangan walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano.

Pada 8 Maret 2017 mereka  tampil di Stadion Mandala Jayapura,  atas undangan John Wempi Wetipo (calon Gubernur Papua).

Editor : Eben E. Siadari

Concerts (6)  GOR Jayapura, Konser Black Brothers, Konser di jayapura¶  post | , and modified on September 14th, 2017. Length: [391] words.

Black Brothers is synomous to West Papua Struggle…youre the Best…closer to my heart

blcafe July 19, 2017   Views: 129

Andy Ayamiseba, Manager of Black Brothers

Andy Ayamiseba, Manager of Black Brothers

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Black Brothers, West Papuan legendary banc

Black Brothers, West Papuan legendary banc

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Personel Grup Band Black Brothers, West Papua

Source: https://www.facebook.com/

Uncategorized (8)  Free West Papua, public opinion, West Papua independence¶  post |  Length: [402] words.

Black Brothers Menurut Pendirinya: Mr. Andy Ayamiseba

blcafe February 12, 2017   Views: 176

Personel Black Brothers, Legendaris Kebangkitan Musik Melanesia

Personel Black Brothers, Legendaris Kebangkitan Musik Melanesia

KLARIFIKASI PENDIRI / FOUNDER/ MANAGER BLACK BROTHERS.

  1. Nama Institusi/ Organisasi: BLACK BROTHERS
  2. PENDIRI: ANDY AYAMISEBA
  1. Misi dan Visi:
  • 1) Mengangkat martabat OAP lewat seni budaya musik
  • 2) Mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Papua Barat

 

Bahwa nama Black Brothers hanya bisa dipakai oleh Pendiri demi menjalankan Misi dan Visinya. Penggunaan nama Black Black Brothers oleh orang lain utk misi dan visi yg berbeda dan bertentangan, adalah PENGGUNAAN GELAP.

Artis bisa saja direcruit atau diganti oleh PENDIRI sesuai kebutuhan atau bila dianggap bertentangan dengan visi dan misi Black Brothers, dan berfungsi hanya untuk menghibur para penggemar demi menjalankan misi dan visinya, dan bukan utk mengurus MANAGEMENT Black Brothers.

Kiranya klarifikasi ini dapat meluruskan nama Black Brothers yang telah dibengkokan oleh beberapa individu demi kepentingan pribadinya.

 

Andy Ayamiseba, Pendiri Music Band Legendaris Black Brothers

Andy Ayamiseba, Pendiri Music Band Legendaris Black Brothers

Andy Ayamiseba
PENDIRI/ MANAGER
Port Vila, Vanuatu, 12/3/17

Organisation (3)  Black Brothers (6), Founder of Black Brothers (3), Mission of Black Brothers (2), Vision of Black Brothers (3)¶  post | , and modified on March 12th, 2017. Length: [233] words.

Black Brothers Show Kemerdekaan PNG

blcafe August 22, 2016   Views: 82

Posted on August 22, 2016

Jayapura,Jubi – Grup legendaris asal Papua, Black Brothers akan tampil di Hari Ulang Tahun ke 41 Tahun Papua New Guinea. Papua New Guinea (PNG) merdeka, pada 16 September 1975 dari Australia. Jelang kemerdekaan PapuaNew Guinea 16 September 2016, Gubernur National Capital Districk(NCD) Port Moresby PNG, Pemerintah Papua Nugini (PNG) mengundang grup musik legenda “Black Brothers” dari Bumi Cenderawasih guna memeriahkan Hari Kemerdekaan. di negara itu pada September 2016.

Gubernur National Capital District (NCD) Port Moresby PNG, Hon Powes Parkop, di Jayapura, pekan lalu mengatakan pihaknya ingin lebih mempopulerkan grup musik “Black Brothers” di wilayah PNG.

“The legend are returning (legenda akan kembali) dengan kembali konsernya grup ‘Black Brothers’ khusus di PNG,” katanya sebagaimana dilansir Antara.

Menurut Powes, pihaknya akan membuat “Black Brothers” menjadi bintang internasional jika bisa konser di PNG sehingga grup legenda ini akan merasa senang dan dapat kembali kemudian hari untuk tampil di Port Moresby.

“Selain Black Brothers, kami juga akan menampilkan hiburan-hiburan dari Jakarta dan tempat lainnya, tapi yakin masyarakat akan lebih bersemangat dengan kehadiran grup legenda Papua,” ujarnya.

Catatan Jubi, Black Brother pertama kali lahir di Jayapura dengan nama Iriantos dan hijrah ke Jakarta sekitar 1976. Rekaman di Jakarta dan langsung menggebrak blantika musik Indonesia.

Andy Ayamiseba, manajer Grup Band Black Brothers, mengatakan Black Brothers bukan sekadar kelompok musisi biasa. Mereka memiliki visi dan misi utama untuk mengangkat martabat bangsanya yang selalu dibilang masih terbelakang.

“Misi dan visi yang kedua untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahterah serta yang ketiga dan maha penting adalah untuk membebaskan bangsanya dari segala bentuk penindasan oleh kaum penjajah,”katanya,melalui akun Facebooknya, belum lama ini.

Menurut Ayamiseba, misi itu bisa dibuktikan dengan karya-karya mereka melalui syair lagu-lagu nya dan keputusan-keputusan yang diambil untuk meninggalkan ketenaran mereka di tanah airnya Indonesia. Bahkan, kemudian meninggalkan kontrak musik di EMI Holland dan akhirnya hijrah ke Vanuatu untuk menjalankan lobi OPM di kawasan Pasifik Selatan, termasuk PNG.

Para personel BB pun diseleksi berdasarkan potensi-potensi mereka secara individu agar produksi bisa mencapai hasil yang semaksimal mungkin. Jocky Phu, dijuluki si pena emas karena dia adalah penyair besar yang berwatak cinta damai dan keadilan. Kemudian, Hengky (alm) yang memiliki suara emas yang khas Black Brother dan sulit diganti oleh suara lain.

Sijari emas August Rumaropen (alm) dijuluki George Bensonnya Papua dengan watak halus dan rendah hati. Ada juga Benny pada bass dan Stevie si penabuh drum. Keduanya adalah tulang punggung rythm section-nya. Akhirnya David(Dullah) dan Amry yang menciptakan dandanan rythem musik BB. Paduan musik dan vokal mereka yang harmonis sesuai dengan melodi dan syair lagu-lagunya telah menembus nusantara dan Pasifik Selatan. Hal ini membuat grup musik Black Brother melegenda di Pasifik Selatan, Indonesia, dan Eropah dengan lagu Jalikoe.

“Saya selaku pendiri dan manajer sekaligus produser eksekutif supergroup ini sulit untuk mendapatkan musisi-musisi alam yang diberkati dengan talenta oleh Tuhan Yang Maha Kuasa seperti mereka. Saya sangat berterima kasih dan bangga karena diberkati dengan kesempatan untuk bekerja dengan group legendaris ini,”tulis Ayamiseba.

Sekadar diketahui, Black Brothers sangat terkenal di negara tetangga sepertiPapua Nugini dengan musik yang merupakan campuran antara rock, pop, reggae, funk dan etnis Papua.

Beberapa lagu pop mereka juga menjadi hits, seperti “Kisah Seorang Pramuria” yang kemudian di remake oleh band rock Boomerang.

Lagu mereka yang berjudul “Saman Doye” di 2011 masuk kompilasi “Those Shocking Shaking Days: Indonesian Hard, Psychedelic, Progressive Rock and Funk” bersama Koes Ploes, Aka, dan lainnya.

Personil “Black Brothers” terdiri dari Hengky MS (lead vocal/guitar), Yochie Pattipeilohy (organ), Benny Betay (bass guitar), David Rumagesang (terompet/rythm), Amry M. Kahar (saxophone) dan Stevie Mambor (drumer).

Grup musik ini melakukan hal yang sangat berani ketika pada 1979 mereka memprotes perlakuan pemerintah Indonesia terhadap Papua. (*)

Black Brothers Show Kemerdekaan PNG was originally published onPAPUAPost.com

Concerts (6)  Independence Anniversary (6), Papua New Guinea (7), PNG NCD Governor (3), Powes Parkop (3)¶  post | , and modified on March 16th, 2017. Length: [1018] words.

Next »

Arsip & RSS Tag

  • RSS Arnold C. Ap ( 1 )
  • RSS inspirasi ( 1 )
  • RSS Stevie Mambor ( 5 )
  • RSS Andy Ayamiseba ( 9 )
  • RSS Barak Sope ( 1 )
  • RSS Walkter Lini ( 1 )
  • RSS Kisah Seorang Pramuria ( 1 )
  • RSS Sandhy Betay ( 3 )
  • RSS Marthy Messet ( 3 )
  • RSS Legendary band from West Papua ( 5 )
  • RSS Port Numbay ( 1 )
  • RSS Melanesian Rock ( 2 )
  • RSS Black Brothers ( 6 )
  • RSS Melanesian Pop Legend ( 5 )
  • RSS Melanesian Music ( 4 )
  • RSS Condolences ( 2 )
  • RSS Drummer ( 1 )
  • RSS Vanuatu ( 2 )
  • RSS Canberra ( 1 )
  • RSS Port Vila ( 1 )
  • RSS Lea Rumwaropen ( 1 )
  • RSS Rosalie Rumwaropen ( 1 )
  • RSS Petra Rumwaropen ( 1 )
  • RSS August Rumwaropen ( 1 )
  • RSS Konser di jayapura ( 1 )
  • RSS Konser Black Brothers ( 1 )
  • RSS GOR Jayapura ( 1 )
  • RSS motivational words ( 1 )
  • RSS Ricky Chaay vokalis ( 1 )
  • RSS Papua New Guinea ( 7 )
  • RSS Dolf Raharusun ( 1 )
  • RSS Musa Fakdawer ( 1 )
  • RSS Corry Rumbino ( 1 )
  • RSS Vision of Black Brothers ( 3 )
  • RSS Mimi Fatahan ( 1 )

All Updates RSS

Archives

  • July 2019 (5)
  • May 2018 (1)
  • April 2018 (1)
  • December 2017 (1)
  • September 2017 (1)
  • July 2017 (5)
  • May 2017 (1)
  • March 2017 (1)
  • February 2017 (1)
  • January 2017 (1)

Categories

  • Concerts (6)
  • Organisation (3)
  • Personal Stories (5)
  • Press Statements (5)
  • Uncategorized (8)

Search

Search in Archive

Select a date
Select a category
Search with Google

Search in Archive

Select a date
Select a category
Search with Google

Recent Comments

  • blcafe on Jenazah Stevie Mambor tiba di Manokwari
  • blcafe on Jenazah Stevie Mambor tiba di Manokwari
  • blcafe on Black Brothers Menurut Pendirinya: Mr. Andy Ayamiseba
  • Hasief Ardiasyah on Black Brothers Menurut Pendirinya: Mr. Andy Ayamiseba
  • blcafe on Finn Gruva – Overwhelmed

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

Copyright © 2013-2019 Black Brothers.

Powered by WordPress, Hybrid, and Hybrid Gray 1.0.

Google the web    This Site
the web In This Site